Hubungan Sifat Serangga dan Setatusnya Sebagai Hama
ABSTRAK
Serangga merupakan golonggan hewan
yang keberadaannya paling domonan di muka bumi ini. Karena jumlah mereka yang
melebihi hewan melata didaratan ini praktis serangga terdapat berbagai tempat. Serangga
telah ada dimuka bumi ini sekitar 350 juta tahun yang lalu dibandingkan dengan
manusia yang keberadannya kurang dari 2 juta tahun yang lalu. Dalam kurung
waktu tersebut serangga mengalami evolusi den perubahan di berbagai hal, dan
dapat menyesuaikan hidup mereka di hamper semua habitat.
Dibandingkan dengan manusia serangga memiliki kontruksi tubuh yang aneh
(khusus). Rangka mereka terdapat di luar. Saraf mereka membentang bagian bawah
tubuh. Jantung (trakea) terletak di atas salurab pencernaan, tidak memiliki
memiliki paru – paru dan serangga bernafas melalui disejumlah lubang yang
berada di dinding tubuhnya. Serangga merupakan hewan berdarah dinggin, apabila
suhu lingkungan menurun suhu tubuh mereka akan menurun dan akan menyebabkan
proses fisiologis mereka berjalan dengan lambat.
Reproduksi serangga relative lebih singkan, ini yang menyebabkan
serangga memiliki jumlah yang banyak di muka bumi ini. Dalam siklus
reproduksinya serangga ada yang mengunakan telur sebagai hasil dari
perkembangbiakan, hal ini di lakukan oleh serangga yang memiliki sepsies betina
dan jantan, dan ada pula yang tidak memiliki kelamin. Jumlah telur yang
dihasilkan serangga bervariasi dari satu hingga ribuan telur. Siklus hidup dari
serangga juga relative singkat, sehingga pergantian dari generasi ke generasi
sangatlah cepat.
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya serangga memakan bebagai jenis makanan
dari daging dan tanaman. Yang menyebabkan serangga ini dianggap hama bagi
manusia khususnya dalam bidang pertanian. Bagian – bagian tanaman yang dapat
dimakan oleh serangga bukan hanya terpaku dari luar tanaman bakan serangga
dapat semua bagiannya (luar maupun dalam). Dikarenakan serangga hanya memiliki
insting untuk makan dan berkembang biak yang menyebabkan hama yang terbesar merupakan
dari kalangan serangga.
Serangga hama didefinisikan sebagai
serangga yang menggangu dan bahkan merusak tanaman baik secara ekonomis,
kulitas, dan kuantitas dari tanaman. Sehingga status hama yang disandang oleh
serangga tergantung dari jumlah kerusakan yang di timbulkan oleh serangga
tersebut. Apabila kerusakan yang ditimbulkan masih sekala kecil, serangga
tersebut belum dapat diartikan sebagai hama dan belum perlu dilakukan
pengendalian. Adapun kelompok kelompok serangga yang merugikan yaitu;
·
Poisonous
insect seperti ulat bajra/ulat api, lebah
·
Pest
yaitu crop pest seperti serangga hama pada tanaman yang dibudidayakan, Plnat
pest seperti serangga hama pada tanaman hutan atau tanaman sayura lainnya.
·
Stored
groin pest seperti serangga hama gudang
·
House
hold pest seperti serangga hama pada rumah tangga, contohnya serangga kecoa
·
Dometic
animal pest seperti serangga hama pada luka yang diderita hewan ternak.
·
Disease
pests seperti serangga yang menyebabkan berbagai penyakit ataupun vektor
penyakit.
Adapun
faktor yang menyebabkan serangga dikatakan sebagi hama desebabkan oleh faktor
berikut ini;
·
Perubahan
Lingkungan: pada
habitat alam aslinya sumber makanan yang tersedia untuk serangga tentunya
sedikit dan diimbangi oleh musuh alami sehingga serangga populasinya tergolong
rendah. Sedangkan pada habitat pertanian khususnya pada pertanian mono kulter
ketersediaan makanan bagi serangga related tidak terbatas sehingga populasi
serangga meningkat pesat. Sebagai
contoh Kumbang kentang Colorado yang sebelumnya serangga tersebut hidup
diberbagai tanaman famili Solanaceae liar di hutan- hutan, populasi masih
rendah. Begitu hutan dibuka dan diubah menjadi kebun kentang maka populasinya
meningkat dengan cepat dan menjadi hama kentang yang sangat merugikan.
·
Perpindahan
tempat: serangga hama dapat berpindah tempat secara pasif
maupun aktif. Secara aktifnya dilakukan oleh imago(serangga dewasa) dengan cara
terbang ataupun berjalan. Secara pasifnya dilakukan oleh faktor lain seperti;
tertiup angin atau pun terbawa pada saat tanaman dipindahkan oleh manusia.
Ditempat baru serangga dapat pertambah dengan cepat atau mati tergantung dengan
kondisi alam(lingungan) yang baru. Sebagai contoh Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla cubana)
yang berasal dari Amerika tengah, kemudian bermigrasi ke negara pasifik dan
akhirnya sampai ke Indonesia. Kutu loncat di Indonesia tumbuh cepat sekali
sehingga ratusan hektar tanaman lamtoro diserangnya. Musuh alami yang efektif
untuk Kutu loncat lamtoro yaitu Kumbang predator Curinus cocruleus belum tersedia
di Indonesia, sehingga kutu loncat ini dapat berkembang biak
dengan cepat.
·
Perubahan
Pandangan Manusia: dengan pemikiran manusia yang ingin
mendapatakan hasil pertanian yang berkondisi terbaik (kuantitas dan kualitas)
menyebabkan permintaan hasil pertanian tentunya tidak terdapat cacat sedikit
pun. Sehingga hama serangga yang tidak merugikan secara ekonomi (intensitas
serangan rendah) tidak dikehendaki kehadiranya. Sebagai contoh serangga hama yang disebut Penggerek tongkol
jagung (Helicoverpa armigera Hbn.) masuk ke tongkol jagung melalui ujungnya
dengan memotong rambut-rambut tongkol, kemudian hidup dibagian dalam ujung
tongkol dengan memakan butiranbutiran biji jagung. Bagian tongkol yang
dirusaknya hanya ujungnya saja sedangkan bagian tongkol masih tetap utuh. Bagi
segolongan masyarakat tertentu yang tidak dapat menerima hal ini, menganggap
keberadaan H. armigera haus dikendalikan dengan serius. Agar
mendapatkan hasil yang memiliki kuantitas dan kualitas yang baik.
- Aplikasi Insektisida Yang Tidak Bijaksana: pengunaan insektisida yang tidak bijak sana ini tentunya akan menyebabkan terjadinya resisten, resurgensi dan munculnya hama sekendr. Dikarenakan pengunaan insektisida dengn bahan aktif yang sama dengan terusmenerus dan tanpa mengunakan dosis yang tepat sehingga akan terjadi mutasi Gen (perubahan genetic). Dengan pengunaan insektisida secara tidak bijaksana juga akan menyebabkan kematian dari musuh alami, dikarenaka sebagian besar musuh alami rentan terhadap insektisida, sehingga akan menyebabkan resurgensi. Dengan demikian hanya yang sebelumnya sebagi hama sekunder bisa menjadi hama utama dikarenakan musuh alami yang didak ada sehingga populasi hama sekunder dapat bertambah dengan pesat.
Daftar Pustaka
Anoname, 2011. “Macam Macam Bentuk Mulut Serangga” sumber: http://alam-hewan.blogspot.com/2011/01/macam-macam-bentuk-mulut-serangga.html#axzz1oxtgRP5o diakses pada tanggal: 10 Maret 2012 pukul: 10:40 Wita
Anoname, 2010. “Pengertian, Terjadinya dan Status Sebagai Hama” sumber: http://hmpt-unhas.blogspot.com/2010/12/pengertian-terjadinya-dan-status.html diakses pada
tanggal: 10 Maret 2012 pukul: 10:30 Wita
Anoname , 2009. “Peran Penting Serangga di Alam” sumber: http://pustakaserangga.wordpress.com/ diakses pada
tanggal: 10 Maret 2012 pukul: 10:35 Wita
Mafaza, 2010. “Apa itu Serangga?” sumber: http://www.daarelqolam.ac.id/2010/04/24/apa-itu-serangga/ diakses pada tanggal: 10 Maret 2012 pukul: 10:20 Wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar