TAKSONOMI TANAH
1.1 RIWAYAT
Sistem Taksonomi Tanah
yang dulu dikenal dengan istilah “A Comprehensive System of Soil Classification
7 th Approximation” diperkenalkan
pertama kali pada tahun 1960 dalam Konggres Tanah Internasional ke-7 di hadison
(Wisconsin) Amerika Serikat oleh Dr. Guy D Smith. Sistem tersebut disebut
Comprehensive system karena (diharapkan) dapat digunakan seluruh tanah di dunia,
untuk berbagai bidang ilmu yang berhubungan dengan tanah. Disebut 7 th
Approximation karena sistem tersebut dibuat dengan beberapa kali perbaikan dan
ini adalah perbaikan yang ke-7. First Approximation dimulai pada tahun 1951.
Sampai pada 2nd Approximation naskahnya hanya diedarkan terbatas dalam
lingkungan ahli-ahli tanah di Amerika. Berdasarkan atas tanggapan dan
saran-saran para ahli tersebut kemudian disusun perbaikan-perbaikan berikutnya.
Mulai dari 2nd Approximation naskah diedarkan lebih luas baik di Amerika Serikat
maupun ke negara-negara di luar Amerika. Di samping itu di Amerika dilakukan
pula uji coba terhadap sistim tersebut dalam kegunaannya untuk survey tanah.
Dengan menampung ke dalam sitim ini semua saran dan pendapat dari ahli-ahli
tanah berbagai negara yang masing-masing mempunyai pengetahuan dan pengalaman
terhadap jenis tanah yang berlainan, maka diharapkan sistim ini dapat memenuhi
kebutuhan klasifikasi tanah seluruh dunia.
Taksonomi Tanah bukan
merupakan perbaikan yang terakhir, tetapi hanya merupakan pendekatan
(approximation) untuk mendapatkan tanggapan dan kritik dan untuk di uji lebih
lanjut.
Sejak tahun 1960 beberapa
supplement terhadap 7th Approximation telah diterbitkan. Supplement bulan Maret
1967 memuat semua perubahan yang dilakukan sejak tahun 1960 kecuali untuk
histosol yang baru dikemukakan dalam supplement bulan September 1968. Seluruh
sistem tersebut dengan perubahan-perubahannya segera akan diterbitkan sebagai
8th Approximation (Dijkerman, 1968). Sistem 7th Approximation digunakan untuk survey
tanah Amerika pada tahun 1965. Ini adalah merupakan sistem ke-4 yang digunakan
untuk survey tanah negeri tersebut dalam 67 tahun terakhir. Sistem pertama yang
digunakan adalah sistim whitney (1909), kemudian Marbut (1927) dan Baldwin,
Kellog dan Thorp (1938). Yang terakhir ini kemudian diperbaiki oleh Thorp dan
Smith (1949).
Untuk memetaan tanah,
menurut Baldwin et al. (1938) katagori yang terendah dipergunakan adalah seri
da tipe. Waktu itu dikenal kurang lebih 2000 seri tanah di Amerika Serikat. Untuk
menghilangkan gap antara seri dengan great group maka ditambahkan kategori
famili oleh Thorp dan Smith (1949). Pada waktu dicoba memasukkan seri-seri yang
telah ada ke dalam famili dan great group ternyata ditemukan kesulitan yang
serius
Salah satu kekurangannya
utama dari sistem tersebut adalah tidak adanya definisi yang tepat terhadap
sifat-sifat tanah dalam masing-masing kategori. Pada tahun 1951 akhirnya
diputuskan untuk merubah seluruh sistem klasifikasi tanah tersebut dengan
sistem yang baru.
Sistem yang baru tersebut
sekarang dikenal dengan sistem 7th Approximatio. Sistem ini dibuat atas dasar
pengetahuan dan pengalaman selama 67 tahun survey tanah di Amerika Serikat.
Merupakan sistem yang tepat (precise), sistematik dan logik. Konsep-konsep baru
seperti pedon dan horison penciri (diagnotic horison) diperkenalkan. Definisi
berbagai kategori (klas) dari tanah-tanah yang berbeda ditentukan dengan
sifat-sifat tanah yang dapat diukur (facts) bukan oleh faktor pembentuk tanah
(theory). Nama-nama baru telah disusun dengan menggunakan kata-kata Yunani atau
Latin.
Sistem ini telah menarik
perhatian ahli-ahli tanah seluruh dunia. Rusia menanggapi 7 th Approximation
dalam beberapa artikel pada Soviet Soil Science, Juni 1964. Soil Science, Juni
1964. Soil Science, 1963. Soil Science 1963, Vol. 96, Nomor 1, seluruhnya
digunakan untuk menanggapi 7 th Approximation. Symposium mengenai 7th
Approximation diterbitkan dalam proceeding of the American Soil Science 1963,
Vol. 27, Nomor 2. Selain itu masih banyak tanggapan lain seperti tercantum pada
daftar pustaka tulisan ini.
Dengan demikian nyata
bahwa sistem ini telah merangsang timbulnya diskusi-diskusi dan
penelitian-penelitian baru.
1.2 KATEGORI
Di dalam sistim ini
dikenal 6 kategori yaitu : order, sub order, great group, sub-group, family dan
serie yang disebut sistem kategori multiple. Kategori type (Thorp dan Smith,
1949) ditiadakan. Hal ini disebabkan karena tekstur lapisan atas (lapisan olah)
yang digunakan sebagai faktor pembatas untuk type sering berubah-ubah karena
banyak dipengaruhi faktor-faktor yang datangnya dari luar.
1. Order
Order dibedakan atas
sifat-sifat umum tanah yang menentukan pembentukan horison penciri. Menurut 7th
Approximation (1960) dikenal 10 order yaitu :
Entisol, Vertisol, Inceptisol, Aridosol,
Mollisol, Spodosol, Alfisol, Ultisol, Oxisol dan Histosol. Jumlah ini bertambah
atau berkurang sesuai dengan hasil-hasil penyelidikan yang masih dilakukan.
2. Sub-Order
Tiap-tiap order dibagi
dalam sub-order yang masing-masing mempunyai keseragaman genetik yang lebih
besar. Faktor pembatas terutama adalah faktor-faktor yang besar pengaruhnya
terhadap sifat-sifat genetik tanah. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
ada tidaknya penggenangan, adanya iklim atau vegetasi, tekstur yang extrem
(pasir), kadar allophan atau seskwioksida bebas yang menentukan arah dan
kecepatan (derajat) perkembangan tanah.
3. Great Group
Great group dari tiap-tiap
sub order terutama ditentukan oleh tidaknya horison penciri serta sifat horison
penciri tersebut. Bila dalam satu sub order horison penciri tidak berbeda, maka
digunakan penciri lain. Horison penciri yang diambil adalah yang menunjukkan
perbedaan utama tingkat perkembangan tanah dan yang berbeda jenisnya.
Termasuk horison penciri
adalah horison illuviasi (liat, besi, humus), horison permukaan yang tebal dan
berwarna gelap, lapisan “pan” yang mempengaruhi perakaran dan pergerakan air
dalam tanah dan horison anthropic yang terbentuk pada tanah-tanah yang digarap.
Faktor-faktor di luar horison penciri yang digunakan sebagai pembatas bila
horison tidak relevant antara lain adalah : self mulching, warna merah dan
coklat tua pada tanah-tanah dari batuan basa, perbedaan kejenuhan basa yang
besar, sifat pengerasan irreversible, bentuk-bentuk lidah horison eluviasi pada
horison illuviasi dan suhu yang rendah. Tiap-tiap great group mempunyai horison
penciri atau faktor-faktor penentu lain yang jenis dan sifatnya sama.
4. Subgroup
Subgroup adalah sekumpulan
tanah yang di samping memiliki sifat-sifat great groupnya memiliki pula
sifat-sifat lain sebagai berikut :
- Memiliki sifat-sifat lain yang terdapat pada order, suborder great group dari golongan sendiri atau golongan lain.
- Memiliki sifat-sifat lain yang baru yang tidak terdapat pada order, suborder dan great group tersebut.
5. Famili
Famili adalah bagian dari subgroup berdasarkan atas sifasifat tanah yang
penting bagi pertumbuhan tanaman. Pembagiannya untuk tiap-tiap subgroup
berbeda-beda. Tiap-tiap famili mempunyai tata udara tanah, air tanah, “plant
root relationship”, kadar unsur-unsur hara utama yang sama kecuali unsur N.
Yang digunakan sebagai penentu adalah lapisan di bawah lapisan oleh atau yang
sama dalamnya. Faktor pembedanya adalah tekstur, ketebalan horison, susunan
(keadaan) mineral, kemasaman, konsistensi dan permeabilitas. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap relatif tidak mudah berubah, dan
pada waktu ini tidak masih diuji apakah semuanya dapat memenuhi syarat yang
diperlukan untuk menentukan famili, kemasaman tanah sebenarnya kurang memenuhi
syarat, tetapi mudah diukur dan kadang-kadang merupakan satu-satunya sifat yang
dapat digunakan untuk membeda-bedakan subgroup dengan baik terutama pada
tanah-tanah yang selalu tegenang atau tanah-tanah daerah dataran banjir (flood
plain yang tidak mempunyai perkembangan horison.
5.
Seri
Seri adalah sekumpulan tanah yang mempunyai sifat-sifat dan susunan horison
yang sama terutama di bagian bawah lapisan olah. Suatu seri tanah dapat
mempunyai perbedaan-perbedaan lereng, tingkat erosi, sifat-sifat lapisan olah
dan lain-lain selama faktor-faktor tersebut tidak menyebabkan perbedaan sifat
dan susunan horison di bawahnya. Tanah di lapisan atas (lapisan olah) tidak
digunakan sebagai faktor penentu karena sering mengalami perubahan sifat.
Sifat-sifat tanah yang
digunakan untuk menentukan seri tanah dapat dipilih dari beberapa sifat belum
di bawah lapisan olah tersebut misalnya tekstur, drainase (permeabilitas),
mineralogi tanah, tanah, tebal horison, konsistensi, struktur, kemasaman tanah
dan sebagainya. Yang biasa digunakan adalah kombinasi antara beberapa sifat
tersebut.
Daftar Pustaka
Buol, S.W; F.D. Hole, and R.J.
Mc.Cracken. 1980. Soil Genesis and Classification. The IOWA State University
Press, Ames.
Hardjowigeno, S. 2003.
Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. CV. Akademika Pressindo, Jakarta.
Soil Survey Staff,. 1998. Keys to Soil Taxonomy. USDA. SCS. Sixth Edition.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar