Pertanian Organik
Petanian Organik adalah sebuah
bentuk solusi baru guna menghadapi kebuntuan yang dihadapi Petani sehubungan
dengan maraknya intervensi barang-barang sintetis atas dunia pertanian sekarang
ini. Dapat kita saksikan, mulai dari pupuk, insektisida, perangsang tumbuh,
semuanya telah dibuat dari bahan-bahan yang disintesis dari senyawa-senyawa
murni (biasanya un organik) di laboratorium.
Itu semua memang tak selamanya
jelek, tetapi pada tempo yang panjang (apalagi jika digunakan dengan tidak hati-hati
dan tidak tepat dosis), dimana akumulasi bahan-bahan tersebut menjadi jenuh di
tanah, terbukti telah menjadi masalah yang sangat serius. Rantai makanan yang
tadinya selalu berputar karena proses degradasi yang baik, tiba-tiba menjadi
mandek karena ketidak mampuan alam (bakteri) untuk meluruhkan bahan-bahan
sintetis tersebut. Kita sudah mulai melihat kecenderungan tanah menjadi asam
dan pengerasan tanah yang disebabkan oleh pupuk urea. Resistennya hampir semua
jenis hama terhadap insektisida dan menuntut penggunaan bahan yang
berintensitas lebih tinggi untuk dapat membunuhnya.
Pertanian organik sendiri
sebetulnya bukan barang baru bagi PETANI. Bahkan khususnya di Indonesia,
pertanian modern yang serba sintetis seperti sekarang ini, adalah sesuatu yang baru
kita kenal beberapa puluh tahun terakhir ini saja. Selama beribu tahun
(setidaknya seperti yang terlukis di dinding Borobudur), Petani kita selalu
menerapkan sistim pertanian organik. Hal ini tetap berlangsung sampai kira-kira
generasi Kakek saya yang kira-kira lahir di tahun 1900-an. Penggunaan pupuk
dari kotoran hewan atau sisa-sisa panenan, adalah hal yang selalu digunakan
sebagai penyubur tanah (sebagai salah satu contohnya).
Setelah tahun 1960-an dengan
dideklarasikannya revolusi hijau (oleh orang barat), kita-pun
berbondong-bondong mengikuti jejak mereka; mengadopsi sistim pertanian modern
dengan dalih meningkatkan produksi. Gema revolusi hijau dengan
"pemuliaannya" kemudian merasuki setiap sumsum tulang Petani kita.
Pupuk dan obat pembasmi hama-pun kemudian menyebar dengan cepat tanpa rem dan
kendali. Petani yang tidak mengikuti trend ini akan dicap sebagai Petani kuno
yang ketinggalan zaman. Bahkan di zaman jaya-jayanya tindakan represif, dapat
dikenai stempel pembangkang atau pengikut organisasi terlarang (yang dilarang
oleh negara) yang membuat Si Petani harus berurusan dengan pihak keamanan
(sebetulnya ini hal kuno yang saya enggan menuliskannya).
Tapi yang lebih penting untuk kita
perhatikan saya kira adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh hal ini. Beberapa
saat yang lalu bahkan Masyarakat Petani kita (Indonesia) sempat mengajukan
gugatan kepada IPB (Institut Pertanian Bogor) agar meminta maaf karena telah
mengkampanyekan dan memasyarakatkan gerakan revolusi hijau di Indonesia. Saya
kira masa-masa tuntut-menuntut dan tanggung-menanggung sudah harus kita
kesampingkan sekarang ini. Ada hal besar yang lebih penting lagi menanti untuk
kita selesaikan sekarang ini. Mengubah paradigma berpikir Petani kita tentang
pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan (sustainable agriculture),
adalah proyek besar yang harusnya menyedot porsi terbesar para insan yang
bergelut dengan dunia pertanian di Indonesia ini.
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Tn. Benjamin Di WhatsApp Via_. + 1-989-394-3740
BalasHapusTerima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya bersyukur.