Pemeliharaan Tanaman Ketela Pohon
- Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan
cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau
tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Pada umumnya petani
maupun pengusaha mengganti tanaman yang mati dengan sisa bibit yang ada.
Bibit sulaman yang baik seharusnya juga merupakan tanaman yang sehat dan
tepat waktu untuk ditanam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore
hari, saat cuaca tidak terlalu panas. Waktu penyulaman adalah minggu
pertama dan minggu kedua setelah penanaman. Saat penyulaman yang
melewati minggu ketiga setelah penanaman mengakibatkan perbedaan
pertumbuhan yang menyolok antara tanaman pertama dan tanaman sulaman.
- Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/ tanaman
liar/pengganggu (gulma) yang hidup di sekitar tanaman. Dalam satu musim
penanaman minimal dilakukan 2 (dua) kali penyiangan.
- Pembubunan
Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman
dan setelah itu dibuat seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan
dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah
sekitar tanaman Ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air
siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan/di tutup dengan tanah agar
akar tidak kelihatan.
- Perempalan/Pemangkasan
Pada tanaman Ketela pohon perlu
dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus
mempunyai cabang 2 atau 3 cabang. Hal ini agar batang pohon tersebut
bisa digunakan sebagai bibit lagi di musim tanam mendatang.
- Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan sistem pemupukan berimbang antara N, P, K dengan
dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut
diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan
dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan
dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3.
- Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan Ketela pohon dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan
hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah
yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air
yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara
menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. Sistem yang
baik digunakan adalah sistem genangan sehingga air dapat sampai ke
daerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan sistem genangan dapat
dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan
kebutuhan.
- Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya.
Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah
embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan
serangan hama
dan penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat
yang digunakan. Apabila hama
dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih
akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang
menguntungkan dapat ikut mati
Artikel Terkait
| |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar