Pengertian Kakao dan Berbagai Hal Mengenai Kakao
Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan
berwujud pohon
yang berasal dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini
dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.
Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat
mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya
dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini
dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.
Bunga
kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung
dari batang
(cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3cm),
tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu
titik tunas. Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge)
Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona)
yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga siap diserbuki
dalam jangka waktu beberapa hari. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk
silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan).
Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri
dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.
Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar
dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di
dalamnya terdapat biji.
Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak
kulit luar buah biasanya berwarna kuning. Biji terangkai pada plasenta
yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih.
Dalam istilah pertanian
disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar
yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga
hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.
Delapan negara penghasil kakao terbesar adalah (data tahun panen
2005) adalah Pantai Gading (38%), Ghana (19%), Indonesia
(13%, sebagian besar kakao curah), Nigeria
(5%), Brasil
(5%), Kamerun
(5%), Ekuador
(4%), Malaysia
(1%) dan Negara-negara lain menghasilkan 9% sisanya.
Kakao sebagai komoditas perdagangan biasanya dibedakan menjadi dua
kelompok besar: kakao mulia ("edel cacao") dan kakao curah
("bulk cacao"). Di Indonesia, kakao mulia dihasilkan oleh beberapa
perkebunan tua di Jawa. Varietas penghasil kakao mulia berasal dari pemuliaan
yang dilakukan pada masa kolonial Belanda, dan dikenal dari namanya yang
berawalan "DR" (misalnya DR-38). Singkatan ini diambil dari singkatan
nama perkebunan tempat dilakukannya seleksi (Djati Roenggo, di daerah Ungaran,
Jawa Tengah). Varietas kakao mulia berpenyerbukan sendiri. Sebagian
besar daerah produsen kakao di Indonesia
menghasilkan kakao curah. Kakao curah berasal dari varietas-varietas yang self-incompatible.
Kualitas kakao curah biasanya rendah, meskipun produksinya lebih tinggi. Bukan
rasa yang diutamakan tetapi biasanya kandungan lemaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar